pemunggu malam, manusia dengan sejuta khayalan, sepertinya itu cocok untuk menjelaskan semua kegiatan yang ane lakukan, di saat semua orang beranjak untuk tidur dan mendapatkan sejuta mimpi yang menjadi jembatan menuju kenyataan ( mimpi adalah kenyataan yang belum terwujud) namun ane masih setia dengan menjalani malam yang panjang dan tak berujung walau kadang juga merasa iri dengan mereka yang bisa tertidur pulas dan dapat bercerita di besok harinya mengenai mimpi mereka yang dimana, semua khayalan itu dapat terwujud di dunia yang semuanya serba suka suka,
''Insomnia" itu dia sahabat dekat ane, yang menjadi teman ane mulai saat ane menjalani kehidupan menjadi seorang mahasiswa, awalnya semua itu adalah tuntutan dari tugas tugas yang menumpuk dan melambai lambaikan tangan untuk di kerjakan, seolah saling berebut mendapatkan perhatian yang super serius, namun sekarang berakhir dengan kebiasaan yang rasanya sulit untuk di hilangkan, semakin ke sini semuanya semakin dekat dan sangat dekat dengan ane,
Jarum jam menunjukkan pukul 06:00 pagi, namun ini mata rasanya enggan untuk menunjukkan tanda tanda kelelahan, mungkin ini suatu kelainan sehingga ane bisa selalu terjaga tanpa rasa kantuk yang mendatangi, nyanyian teriakan sang ayam sudah sedari tadi melantun sahut sahutan menandakan sang fajar akan segera datang, sempat beberapa kali ane mencoba untuk mengikuti jejak mereka para tetangga, para teman para penduduk yang mulai tersenyum dari tadi akan mimpi mereka, akan khayalan yang selama ini mereka idamkan dapat menjadi kenyataan, namun semua percobaan dan usaha yang di luncurkan itu rasanya sangat jauh dari kata berhasil,
semua yang ane lakukan untuk mendapatkan tidur layaknya mereka yang mengalaminya selalu saja gagal, mulai dari mendengarkan musik dengan volume yang dapat merusak telinga hingga pemadaman listrik yang di sengaja ataupun dengan buku tebal yang menemani untuk memberikan olahraga exstra terhadap mata, dan akhirnya hasil dari semuanya tetap saja gagal dan nihil ane tetap menjadi "Insomnia" sejati yang selalu menjadi saksi berapa kali 1 malam ayam berdendang.
rasanya ingin lari ingin pergi, ingin juga mendapatkan mimpi, ingin sekali rasanya semua khayalan yang sedari tadi menari di kepala menjadi kenyataan walau hanya dalam dimensi yang berbeda, melakukan semua yang ku inginkan, mendapatkan semua yang ku harapkan, menjadi aktor utama dalam dunia yang ku inginkan..
namun semua itu jauh dan sangat jauh dari kenyataan..
ingin sekali rasanya mendapatkan kunjungan dari sang peri tidur sambil dia berkata ''Hey sang Penghayal, ini sudah waktumu untuk bermimpi, menjadikan Khayalan yang sedari tadi menemani menjadi kenyataan sesaat''
No comments:
Post a Comment