Post Top Ad

Your Ad Spot

Monday, August 28, 2017

Keindahan Goa Putri dan legenda Putri Dayang Merindu, Baturaja, Palembang Sumatera Selatan

Perjalanan Menuju Mulut Goa
Goa Putri merupakan salah satu dari sekian banyak destinasi wisata yang terdapat di profinsi sumatera selatan, lokasinya sendiri berada di desa padang Bindu, kecamatan Sumidang Aji, Kab. Ogan Komering Ulu, atau yang sering disebut juga dengan OKU dan pastinya masih di Sumatera Selatan. kalau perjalanan kita mulai dari kota palembang kira kira jaraknya berkisar 230 km, tentunya jarak ini bisa kurang juga bisa lebih, soalnya masi kira kira. dan jika kita melakukan perjalanan melalui Batu Raja yah kalau tidak salah juga sekitaran 30 km lah.
Awal perjalanan ini si sebenarnya ga ada tujuan buat wisata, semua rencana berkunjung itu spontan terencana diperjalanan, bulan juli, kalau ga salah si tanggal 7, kita ada urusan ke baturaja, dan setelah urusan selesai kita berenana langsung balik ke Indralaya (Ibukota Mahasiswa) diperjalanan pulang kita memutuskan untuk tidak mengambil rute jalan (Prabumulih-Batu Raja) seperti rute yang kita ambil dimalam sebelumnya, hal ini diakibatkan karna jalan yang yah lumayan sih kalau buat gagal ngelahirin ibu ibu hamil, (ini waktu itu loh, sekitar 1 bulan yang lalu, kalau sekarang behh y udh pasti bagus jalanya, kayanya si yaa) 
Urusan di Batu Raja selesai Caooo, kita langsung plg dengan rute perjalanan Batu Raju- Muara Enim dan muara enim - Prabumulih - Indralaya, namun ditengah perjalanan kita sempat bahas bahas sedikit tentang liburan, dan sontak langsung terfikir kenapa tidak mengunjungi lokasi wisata yang searah menuju ke Muara enim, dan setelah googling akhirnya ketemu lah nama Goa Putri dan setelah liat liat gambar yang keliatanya sangat bagus akhirnya perjalanan kita putuskan menuju goa Puttri, dengan bantuan Google Maps dan kemampuan kepo sama masyarakat dan juga arahan dari temen yang katanya sudah lupa lupa ingat. akhirnya kita sampai di Destinnasii wisata Goa Putri.
No caption
Setelah sampai kendaraan kita parkirkan dan retribusi kita bayarkan ( sebagai wisatawan yg baik harus taat aturan lah ya, pajak untuk pembangunan daerah ok ingat itu..) Retribusi selesai kita memutuskan untuk mulai penjelajahan dibawah permukaan tanah dengan menyusurii lorong lorong yang terbentuk secara alami (teori sains) namun kalau berdasarkan legenda beda lagi ceritanya, namun karena kita belum ada yang pernah menuju lokasi ini sebelumnya, akhirnya sang pemandu memutuskan untuk menemani, sambil menjelaskan setiap detail yang ad di dalam goa ini.
Menurut Penuturan dari sang pemandu Goa ini erat kaitanya dengan legenda Si Pahit Lidah dan Putri Dayang Merindu, kalau katanya si yah,, Sipahit Lidah Ini tersinggung karnna dia menyapa Sang Putri Namun dikarenakan Sang Putri tidak menyahut yah akhirnya smuanya jadi sperti ini, Sang Putri Berubah menjadi batu, (kalau ceritanya yang saya dengar semua hal yang di ungkapkan oleh Sipahit Lidah semuanya akan menjadi kenyataan) 
kalau dari cerita legenda Goa Putri tersebut merupakan perkampunggan yang terkena kutuk  oleh Si Pahit Lidah, berawal dari putri yang sudah di Kutuk kini berakhir juga dengan Perkampungan si Putri yang diubah menjadi Goa, hanya karena disaat itu sipahit lidah meliahat perkampungan tersebut sangat sepi, dan teruap kata ''Ini kampung apa gua si... Sepi banget...!'' kira kira seperti itulah yang diucabkan oleh si Pahit Lidah dan seketika itu kampung tersebut berubah menjadi Goa, ''Boleh peraya boleh tidak si yah.. namun ini cerita legenda masyarakat disana harus dihargai dan dijaga ya''...
Legenda antara Sipahit Lidah dan Putri Dayang Merindu yang melekat di Goa ini masi dipercaya sampai sekarang termasuk Ritual unik yang masih digunakan hingga sekarang pada saat akan memasuki Goa tersebut, yakni kita harus memukul Batu yang bedara dimulut Goa, kalau tidak salah sebanyak 3 kali jika ingin masuk ke dalam goa, hal ini diyakini sebagai ucapan salam atau kalau zaman sekarang semacam Bell masuk rumah gtu.. ''boleh percaya boleh tidak sih ya'' namun menurut penuturan sang pemandu jika hal ini tidak dilakukan maka dapat mengakibatkan sesuatu hal yang buruk dapat terjadi pada saat berada didalam Goa, silahkan dipertimbangkan jika tidak ingin melakukanya :) '' tentunya Resiko ditanggung sendiri''..
fasilitas ada, namun diabaikan
pada saat memasuki mulut goa kita dapat menyaksikan sebuah sungau yang beada diseblah kiri,kata sang pemandu sungai tersebut sumber airnya berasal dari dalam Goa dan masyarakat menyebut sungai itu dengan nama Sungai Semuhun, kayanya si ada alasan penamaanya namun saat itu kita tidak terlalu menanyakan alasan itu, berbeda dengan Goa lain yang sudah pernah saya masuki keadaan goa ini sudah sangat kaya akan Fasilitas seperti misalnya pembatas jalan jika jalan itu berbatasan dengan lubang batua yang terjal, dan juga tangga yang memudahkan perjalanan, serta didalam Goa sudah dialiri Listrik dengan Lampu yang Berwarna Warni yang sebenarnya si yah menambah keindahan Goa, Namun menurut saya Nuansa Sakralnya sudah disampingkan atau agak berkurang gtu..
lampunya meriah ya :) kaya panggung konser
Kondisi stalaktit dan stalakmit dibeberapa bagian Goa masi terpelihara namun yang perlu diperhatikan adalah kesadaran Wisatawan dalam membuang sampah, walaupun didalam Goa sudah tersedia Fasilitas tempat sampah namun masih saja banyak masyarakat penikmat tempat ini yang membuang sampah sembarangan, terutama bungkus permen yang banyak di dalam Goa ini...
Didalam Goa kita dapat menyaksikan beberapa bagian goa yang berbentuk unik jika meurut sang pemandu bentuk tersebut merupakan bagian bagian desa yang sebelumnya didukutuk atau berubah menjadi batu, seperti misalnya Panggung atau Balai Balai, Lumbung Padi,  Singgasana raja, dapur dan yang lainya.
Singgasana Raja
dan bentuknya sendiri memang sangat menyerupai bentuk aslinya sehingga kalau menurut saya yah antara bentukan Alam dan akibat kutuk Sipahit Lidah yah keduanya memiliki pengaruh 50;50..
keindahan paduan antara warna lampu dengan kondisi batuan didalam goa menadikan tempat ini sangat eksotis dan menurut saya sangat Recomended bagi teman teman penggila Fotografi apalagi yang suka Eksis gtu, pas banget deh tempatnya..
jangan ditiru bahaya
kurang lebih satu jam berada didalam goa menyusuri setiap ruangan dan tiba saatnya di penghujung perjalanan :) setelah puas menikmati setiap lekuk coretan alam yang berada di tempat ini ditambah bumbu penjelasan dari sang pemandu, akhirnya sebuah pelajaran didapat diakhir perjalanan, dan sekarang waktunya untuk pulang sambil menyimpan kekaguman dan keindahan tempat itu didalam fikiran, petualangan selesai, dan kita selanjutnya melanjutkan perjalanan kembali ke ibukota Mahasiswa :) Indralaya, 
diperjalanan rasa penasaran akan objek wisata lain ditempat ini masih berlanjut setelah Googling akhirnya kita mendapatkan salah satu objek wisata lain yang searah dengan perjalanan ini, yaitu sebuah air terjun atau biasa disebut dengan istilah Curug jika di Sumatera Selatan, Curug bedegung itulah yang akan kita kunjungi selanjutnya :) See yaa di tulisan selanjutnya om/tante..

Warning...
jika mengunjungi objek wisata Goa Putri atau objek wisata apa saja dan dimana saja, dimohon untuk sadar diri akan sampah yang kita ciptakan ya om/tante.. sangat diharapkan sampahnya dibawa pulang, dan membawa sampah dari objek wisata baik yang sampah pribadi atau memungut disana tidak akan mengurangi kegantengan n kecantikan yang om/tante miliki ok... dan satu lagi STOP VANDALISME Selamatkan Alam Kita :)
jika berkunjung ke Objek Wisata Gua Putri diharpkan menggunkan sepatu yang anti licin lah pokoknya, untuk menekan resiko cedera karna kondisi batuan yang licin ok.. dan disarankan juga untuk membawa kamera dengan lensa dengan kemampuan mengambil gambar yang bagus dan juga batre yang memadai, ohh ia silahkan bawa Tongkat sakti anda (tongsis) untuk anda yang hobby alay..
Akhir kata Selamat berwisata, Selamat menikmati setiap bentuk lekuk tubuh sang pertiwi tapi ingat sampahnya dibawa pulang :)

No comments:

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages