Post Top Ad

Your Ad Spot

Sunday, May 10, 2015

Menikmati keindahan Gunung Sibayak

Gunung Sibayak, adalah salah satu dari 7 gunung yang berada di provinsi Sumatera Utara, Letak gunung ini berada di kabupaten Karo, yaitu di Kota berastagi, dan Posisi gunung ini tepat menghadap ke arah kota berastagi. akses untuk menuju Gunung yang satu ini juga lumayan mudah yaitu hanya memerlukan waktu tempuh sejauh 2 jam dari kota Medan. dengan ketinggian 2.212 Mdpl, gunung ini juga merupakan salah satu tujuan para penggiat alam di kawasan Sumatera utara dan juga sering di kunjungi oleh para pelancong yang berasal dari luar negeri, ( khusus untuk yang mengunjungi Sumatera Utara) jika bukan mengunjungi Sumatera Utara sudah pasti tidak akan mungkin mengunjungi tempat ini :)
ok kita langsung saja ke cerita awal, sepertinya kata pengantarnya sudah cukup :P
tepat saat waktu liburan menyambut tahun baru tahun 2013 lalu ane pulang ke kampung halaman di salah satu kota kabupaten di sumatera utara, tepatnya Kabanjahe yang berjarak kira'' 30 menit perjalanan dari kota berastagi, setelah menghubungi dan berkordinasi dengan teman teman seperjuangan di Bumi Sriwijaya akhirnya dapat kesepakatan kalau kami akan melakukan pendakian Gunung Sibayak tepat  pada sore hari,  dan semua pasukan setuju untuk memilih jalur pendakian dari desa Jaranguda, pendakian menuju gunung sibayak ada 4 jalur pendakian. dan kami memilih jalur desa jaranguda adalah demi kenyamanan perjalanan ( maklum tidak ada persiapan) dan juga untuk memudahkan dalam hal transportasi menuju titik pendakian  dan jalur pulang kami memilih dari desa Raja berneh ( tempat pemandian air panas gunung sibayak).  setelah menunggu sampai jam 4 sore  ane memutuskan untuk langsung menuju tempat pertemuan para pasukan, dan setelah 2 jam menunggu seluruh pasukanpun sudah mulai berkumpul dengan beranggotakan 4 orang kami mulai packing dan belanja untuk keperluan pertempuran, dengan perlengkapan seadanya maka pertempuran pun kami mulai tepatnya pukul 19.00 wib, waktu ini di tetapkan mengingat perjalanan yang di tempuh lumayan jauh kira'' 4 jam, pertimbanganya jam 23.00 wib sudah berada di puncak istirahat sampai jam 05.00 wib dan langsung sunrise attack dan setelahnya langsung pulang (reencana cuman untuk numpang nginap saja)

Pendakian kami mulai jam 19.00 wib,  dan setelah proses registrasi di pos pendakian selesai ( sama halnya dengan gunung lain di indonesia ) harus melalui proses pendataan sebelum pendaki melakukan perjalanan, dengan badan menggigil kami mulai melakukan perjalanan setapak demi setapak, menembus dinginya udara tanah karo perkiraan ane si suhu udara saat itu kira kira 16 derajat Celcius ( tebak berhadiah) hehehhe.... :) 
setelah 30 menit perjalanan keramain kota berastagi yang tadinya menemani langkah kami perlahan mulai hilang dan sekarang yang terdengar hanya suara nyanyian jangkrik dan di tambah dengan suara suara yang tak jelas di balik pepohonan dan seiring langkah kaki juga dengan cerita yang ntah apa topiknya yang kami bicarakan dari tadi akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa capek dan pegal yang mulai menggerayangi badan dan 15 menit istirahat perjuangan di mulai kembali, seperti yang ente ketahui jika berada di suhu dingin itu jangan pernah mencoba untuk beristirahat lama lama karna dapat menurunkan suhu tubuh yang akhirnya bisa menyebabkan hypoteraphy. tak terasa kami sudah berjalan sejauh 2 jam perjalanan dan waktunya untuk istirahat kembali mengumpulkan tenaga.

setelah selesai istirahat yang juga selama 15 menit kami mulai melanjutkan perjalanan kembali kali ini iringan langkah dan canda tawa kami selingi dengan kegiatan mengumpulkan kayu bakar, maklum saja bekal makan kami sengaja kami bawa ikan yang belum masak, yang rencananya akan menjadi kegiatan kami pada saat berada di puncak, dan juga sekalian sebagai makan malam
dan tak terasa setelah 4 jam perjalanan kami mulai sampai di titik akhir pendakian, suara gemuruh yang berasal dari perut gunung Sibayak mulai kami dengar, suara itu tak ubahnya seperti suara kreta apai yang sedang melaju.
setelah proses pendirian base came selesai kami langsung membuat api unggun untuk menghangatkan badan, dan juga untuk memproses bekal logistik mentah yang kami bawa, yah setelah berjuang otomastis ini perut juga harus di isi dong :)
hampir 1 jam berjuang akhirnya api mulai menyapa sambil berebut agar bisa berada di dekat api kami juga mulai mempersiapkan menu makan malamm, yaitu ikan nila bakar khas gunung sibayak dengan sedikit aroma minyak tanah hehe...hehe..

setelah masak maka makan malam pun di mulai, di iringi dengan gerakan badan yang tak terkontrol layaknya penyanyi dangdut yang sedang manggung kami mulai makan sambil di iringi candaan yang saling menertawakan keadaan kami satu dengan yang lainya.
setelah selesai makan kami lanjut dengan bercerita dan berfoto ria di temani udara dinginya Gunung Sibayak dan rauman yang mmenyerupai kreta api yang siap mening

dan setelah selesai aktifitas foto foto maka satu persatu pasukan mulai memasuki barak untuk menghangatkan badan, dan bukan rasa hangat yang di dapat melainkan sama saja dengan di luar dinginya menusuk sampai ketulang, akhirnya sampai dengan pagi seluruh pasukan tak ada yang tidur melainkan smuanya bercanda dan tertawa menahan rasa dingin.
Tak terasa jam menunjukan jam 05.00 pagi dan semuanya siap siap untuk sunrise attack packing kembali dilakukan dan setelah selesai maka dilanjutkan dengan perjuangan sunrise attack




masi dengan latar letusan sinabung




Setelah selesai dengan kegiatan foto foto ria tepat pukul 10.00 wib kami melanjutkan perjalanan untuk pulang dan perjalanan ini juga tak kalah seperti perjalanan sebelumnya saat menuju puncak jalan yang curam dan berbatu mulai menarik perhatian kami untuk berkonsentrasi memilih jalan yang benar unuk menyusuri lereng puncak sibayak karna jika salah mengambil jalan otomatis bisa berakibat fatal
selesai dengan jalan berbatu kami mulai berjalan menyusuri jalan setapak yang berada di bawah semak belukar jalanan dengan kondisi yang licin sangat mendominasi, tak jarang diantara kami secara bergantian terpeleset dan jatuh tapi sukur tak ada kejadian yang berakibat fatal


setelah satu jam perjalanan kami mulai berkeringat dan lelah
maka selanjutnya kami memutuskan untuk beristirahat


istirahat di perjalanan turun


Perjuangan masih berlanjut, setelah menyusuri jalan setapak di bawah semak belukar maka selanjutnya kami menyusuri jalan di bawah rimbunya pepohonan di lereng gunung sibayak di temani dengan suara kicauan burung dan juga suara monyet yang bergelantungan seolah memberikan salam selamat atas perjalanan yang baru saja kami tempuh, tak terasa 2 jam perjalanan sudah kami tempuh dan memasuki daerah hutan bambu dan disini juga kondisi jalanya sama masih dengan jalan yang licin, di tambah lagi dengan rasa haus yang mulai menyerang akibat pasokan air minum yang menipis dengan menahan rasa haus kami melanjutkan perjalanan, hingga akhirnya salah satu dari pasukan memberikan saran untuk mengambil air dari dalam ruas poson bambu, dan benar saja rasa penasaranku dan rasa tak percaya akan ketersediaan air di dalam ruas batang bambu itu terjawab dengan jawaban yang membuatku bingung, 
yang dimana ruas batang bambu itu memang berisi air, secara bergantian kami meminumnya air yang rasanya khas pohon bambu memberikan kami amunisi untuk melawan rasa haus. dan setelah selesai minum kami melanjutkan perjalanan, setelah 15 menit perjalanan kejadian unik pun terjadi dimana pada saat memotong pohon bambu sarung untuk pisau yang di gunakan oleh salah satu kawan kami tertinggal, dan perdebatan pun di mulai keadaan saling menyuruh dan saling menyalahkan diantara 2 orang pasukan pun mulai membuat kami tertawa terbahak bahak, ini rasanya seperti menyaksikan opera van java di hutan belantara..
perdebatan dan permasalahan mulai selesai kami melanjutkan perjalanan setelah 1.5 jam perjalanan kami pun sampai di kaki gunung sibayak,
Dan selanjutnya tujuan kami adalah tempat pemandian air panas gunung sibayak, untuk menghilangkan rasa capek yang menemani dari awal pendakian akhirnya terhilangkan bercanda gurau kami lalui sembari memanjakan badan
setelah puas bermain air, selanjutnya kami kembali ke kota berastagi dan berpisah menuju rumah masing masing.. :)


THE END


ini merupakan suatu pengalaman dan perjalanan yang tak akan terlupakan, menikmati indahnya pemandangan alam Tanah Karo dan juga memanjakan badan di pemandian air panas desa raja berneh.
Dan semoga pengalaman ane ini dapat menginspirasi teman teman semuanya untuk mencoba menjajal keindahan alam Tanah Karo, dan juga dapat memberikan refrensi teman teman sekalian untuk sebagai Destinasi liburan teman teman jika suatu saat nanti mengunjungi sumatera utara, 
karna selain keindahan alam dari puncak sibayak Tanah karo masi mempunyai banyak tujuan wisata yang tak kalah indah :)
dan semoga teman teman memiliki kesempatan untuk menikmatinya dan ''Jangan berdiam diri dirumah karna masi banyak tempat  rahasia yang dimiliki oleh alam yang harus kita nikmati keindahanya''



No comments:

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages