Post Top Ad

Your Ad Spot

Monday, October 12, 2015

Silaturahmi Cinta Di Gunung Sibayak,

Gunung Sibayak adalah salah satu gunung dari dua gunung berapi yang berada di Kab Karo Sumatera utara dan salah satu dari 7 gunung yang ada di profinsi sumatera utara. dengan jarak dan bla bla penjelasanya ente lihat saja di postingan ane yang sebelumnya ( jika niat gan :P) sebelumnya juga ane pernah mosting tentang perjalanan pendakian di gunung yang satu ini, nah itu dia kenapa ane mengatakan perjalanan yang satu ini dengan sebutan ''Silaturahmi Cinta di Gunung Sibayak' karna rasa cinta akan alam bebas yang saya miliki semuanya berawal dari tempat ini, dan yang namanya juga cinta pertama ( yang jelas nanjaknya y gan) itu ga bakal mudah untuk di lupain biar juga sudah pernah menjalin cinta cinta yang setelahnya, namun cinta pertama itu tetap berkesan, nah begitu juga yang ane rasakan dari semua gunung yang sudah pernah ane tanjakin gunung sibayak ini memberi kesan perasaan yang berbeda dari perasaan perasaan bangga yang akan ane miliki di saat berada di atas suatu ketinggian di gunung lainya, karna ane merasa di saat ane berada di puncak gunung yang satu ini ane seperti berada di rumah, mungkin karna ane berasal dari kaki gunung ini, atau juga karna mungkin gunung pertama yang ane tanjakin itu gunung sibayak ini, guru pertama yang mengajarkan ane tentang semua yang ane dapat di saat nanjak semuanya di awali dari tempat ini, jadi ya wajar saja jika ane ngerasa nyaman senyaman di rumah jika berada di sini..
Dan disini lah ane..
Setelah 2 tahun tak pulang ke kampung halaman karna di akibatkan oleh keputusan untuk menuju kampung halaman yang lain untuk melanjutkan pendidikan, tiba saatnya ane pulang, dengan perasaan kangen akan kampung halaman dan juga dicampur dengan rencana rencana perjalanan yang akan dilakukan jika berada di kampung halaman, yah rencana perjalanan ini ane sudah susun tak lain untuk mengurangi atau tepatnya mengobati rasa rindu akan kampung halaman, Senen 27 Juli 2015 semua usaha untuk mengurangi rasa rindu itu mulai ane kerjakan, planning jika sampai di rumah sudah mulai ane kerjakan satu persatu
pagi itu setelah bangun pagi dan seddikit olah raga ( lari pagi) ane mulai memeriksa setiap detill persiapan yang harus ane bawa mulai dari perlengkapan pribadi seperti jaket, sarung tangan baju ganti P3K semuanya sudah siap dan tinggal masuk ke dalam carrier dan untuk keperluan logistik semuanya juga sudah terpenuhi karna juga sebelum hari H eksekusi ane sudah persiapin sebagianya dan sisanya di pagi itu ane langsung lengkapin, 08:00 wib packing sudah selesai dan siap untuk berangkat sambil sejenak mengisi perut ane barengi dengan menonton beberapa kabar berita di televisi yang semuanya membuat ane mulai muak dengan semua kejadian kejadian yang ada di republik ini, yang menurut ane semuanya itu tak lain adalah buah dari teori konspirasi yang di cipttakan untuk menarik simpatik masyarakat akan suatu keputusan yang di terapkan, menurut ane semua itu adalah Pembodohan" sesegera mungkin langsung ane ganti ke acara yang tak beda jauh dengan kelakuan anak TK ( saling ejek, sebagainya dan sebagainya)  selesai makan ane istirahat sejenak menunggu isi dalam perut yang tadi di penuhi untuk bergerak menuju tempat pengolahanya.

09:30 ane memutuskan untuk memulai perjalanan, bergegas untuk berangkat dan tak lupa untuk pamit terlebih dahulu baik pamit kepada orang tua dan tentunya juga tak lupa pamit sama si Do'i yang jauh di sana, Asyiek..., ane mulai berangkat dari rumah dengan menusuri gang kecil yang menuju ke jalan raya untuk mendapatkan angkutan, dan tak menunggu berapa lama setelah ane berdiri di pinggir jalan, sang sopir angkutan umum langsung berhenti di depan ane dan bertannya arah dan tujuan yang ane tuju, setelah itu si abang supir angkot ini langsung menyuruh ane untuk bergegas naik ke angkutanya, 5 menit di perjalanan ane sudah sampai di tempat pemberhentian selanjutnya sembari menunggu angkutan tujuan kota berastagi ane sempatkan sebentar untuk membeli beberapa keperluan lainya, setelah selesai, ane kembali ke lokasi awal untuk menunggu transportasi selanjutnya menuju tujuan, sembari menunggu ane mulai berfikir gimana caranya nanti jika ane ingin mendapatkan sebuah foto dengan latar puncak gunung sibayak, karna ane sendiri anti banget sama yang namanya selfie ntah alasan apa yang membuat ane sama sekali tak menyukainya, maka rencana awal yang sudah ane susun yaitu untuk melakukan pendakian sendiri terpaksa ane batalin, namun saat itu juga ane mulai bingung mau nyulik siapa untuk nemani pendakian ane, ya maklum jika dalam kondisi mendadak seperti itu siapa juga yang bisa langsung berangkat, beberapa teman ane mulai coba telfon namun belum ketemu yang bisa berangkat dengan ane, hingga akhirnya ane nelfon salah satu teman yang berada di kota berastagi ( domisili) yang tak lain juga rekan ane sendiri di kota perantauan, beberapa kali ane telfon namun no si kawan tak dapat di telfon, dengan alasan sibuk lah, kaga aktif lah, bla bla bla, begitulah yang ane dengar dari sambungan telfon. ane mulai bingung, tak kurang dari 15 kali ane telfon namun tetap dengan jawaban yang sama.
Ane memutuskan untuk langsung menemuinya saja di kediamanya dan dengen segera ane menuju kota berastagi dengan perasaan bingung jika berangkat sendiri, 25 menit perjalanan ( kurang lebih) ane sampai di berastagi, turun dari angkot ane menuju tempat yang biasa ane temui si kawan, namun ane tak melihatnya setelah ane coba tanya tanya ni sama ortu si kawan yang kebetulan ada di tempat itu juga, ane di beritau jika si kawan ane ini lagi ada di rumah, maka ane memutuskan untuk langsung ke sana saja dengan diantar oleh adek kawan ane ini,  sesampainya di sana ane langsung bercerita tentang keinginan ane buat nyulik si kawan ini ( nyulik kok pake cerita) hahha haha haha 
mendengar cerita ane dan alasan ane memberi kabar tiba tiba, si kawan juga mengiayakan ajakan ane dan setelah terjadi tawar menawar waktu keberangkatan maka di dapatlah kesepakatan untuk berangkat jam 1 siang itu, sembari menunggu jam 1 siang kami isi dengan berbagai cerita yang tak jelas akar dan pohon serta buah ceritanya kemana 
Setelah puas menunggu akhirnya jam 1 siang tiba juga kami langsung menuju lokasi pendakian, namun sebelumnya juga tak lupa untuk pamit ke ortu si kawan, setelah pamit kami lanjutkan dengan menunggu angkutan menuju desa jaranguda ( titik awal pendakian) alasan kenapa kami putuskan untuk menumpangi angkutan umum ya karna untuk menghemat energi soalnya jika berjalan kaki mungkin bisa membutuhkan waktu 30 menit untuk mencapai lokasi pendakian, setelah kita sampai di lokasi pendakian dan proses registrasi selesai perjalanan pun mulai di lakukan....



''Pendakian dimulai, Kondisi badan masih segar''


Pos pendakian desa jaranguda menuju puncak gunung sibayak..
1:30 langkah kaki kami ayunkan dengan perlahan di jalanan beraspal berkelok kelok dan menanjak, di temani dengan belaian mesra cahaya matahari yang mengenai permukaan kulit, ya perjalanan melewati jalanan beraspal dengan terik matahari dan juga carriel di punggung itu rasanya sangat sulit untuk melangkahkan kaki, karna kita harus memberikan dorongan semangat yang lebih, ketimbang harsu berjalan di track jalanan yang memang masih bener bener hutan, mungkin hal ini di pengaruhi oleh jarak pandang mata yang jika jalanan beraspal kita bisa melihat track pendakian jauh ke depan hal ini kalau menurut ane si berpengaruh ke kondisi mental kita gan, jika soalnya perjalanan akan terasa lama..

Kurang lebih satu jam setengah kaki ini melangkah rasa letihpun mulai terasa, sehingga keputusan untuk mengambil rehat sejenakpun di lakukan, canda tawa di barengi dengan tegukan air putih yang membasahi kerongkongan yang sedari tadi kering terasa sangat nikmat, apalagi dengan pemandangan bentang alam hutan di kaki gunung sibayak yang sangat memanjakan mata, 15 menit berlalu dan cuaca mulai berubah, yang tadinya pannas terik berubah menjadi kabut dan di temani hujan gerimis, perjalanan terpaksa kami lanjutkan karna jika terus berdiam diri maka suhu tubuh akan menurun, lambat namun pasti langkah kaki kembali kami ayunkan menapaki jalanan beraspal yang membentang di jalur pendakian, sesekali kami bertemu dengan para pendaki yang tak tau asalnya dari mana dengan kecepatan yang lumayan tinggi memacu sepeda motor mereka untuk kembali ke tempat mereka berasal, rasa iri, kecewa itu yang kami rasakan, bagaimana tidak mereka melakukan pendakian namun mereka memulainya tidak dari awal pendakian, buat ane ini adalah hal yang buruk, kenapa tidak pendakian itu tujuanya bukan hanya sekedar pengambilan gambar, tulis tulisan ucapan, dan mencapai puncak, namun semua itu di mulai harus dan seharusnya dari bawah, sama dengan berjuang, kamu harus memulai semuanya itu dari awal agar kamu dapat merasakan rasa bangga yang maksimal.

kita lupakan para pendaki pesepeda motor itu, di perjalanan kami juga menemui beberapa orang yang melakukan perjalanan turun dari puncak sibayak dengan berjalan kaki, tegur sapa khas para pendaki, kenalan, kami lakukan ( seperti sudah menjadi ritual saat mendaki) karna saat agan melakukan pendakian agan juga bisa mendapatkan teman berbagi yang sebelumnya agan tidak mengenalnya, setelah bercerita dengan rombongan ini kami melanjutkan perjalanan hingga sampai di titik persimpangan menuju desa raja berneh ( ane pribadi nggak tau nama titik peristirahatan ini) karna memang tak ada tulisan shalter, atau pos yang di tempel disana, di titik ini agan akan menemukan warung, yang menyediakan berbagai minuman, mulai dari minuman kemasan hingga minuman penghangat badan, dan juga di sediakan makanan, ( di saat seperti ini agan akan merasa ini seperti rekreasi bukan..?, hahha hahha) ane juga merasakan hal yang sama gan, disini kami bermalas malasan sambil menikmati hidangan mie yang kami pesan dari warung tersebut sembari mendengarkan cerita rekan rekan pencinta alam yang berasal dari kota medan, berkenalan berbagi makanan kami lewatkan sambil bercanda dan tertawa, sehingga udara dingin yang menusuk kulit tak lagi terasa, setelah 1 jam beristirahat kami memutuskan untuk melanjutkan pendakian kembali menuju tempat peristirahatan selanjutnya, kurang lebih 1 jam berjalan akhirnya kami sampai di titik peristirahatan yang menurut ane ini juga sangat woww, bayangkan deretan warung yang menyediakan berbagai makanan, minuman, berjejer di sepanjang jalan, dan fasilitas kamar mandi umum juga tersedia di tempat ini, ane tak mengerti apa sebenarnya yang terjadi disini apa ini akibat kemjuan jaman, atau akibat sudah berkurangnya lapak untuk ber usaha yang ada di kota berastagi, sekali lagi, ane menyebut tempat ini tempat rekreasi, sangat berbeda dengan setahun lalu ane ketempat ini, semua terasa indah hamparan pohon pohon bisa di lihat sepenjang jalan, kondisi tempat yang dulu tertutup dengan pepohonan juga berubah di tutupi oleh terpal terpal biru yang membentuk gubuk,

disini kami beristirahat sambil menikmati koffe hitam hampir 3 jam lamanya bercerita dengan sang pemilik warung sembari menghangatkan badan di perapian yang di buat oleh sang pemilik warung, dan kami mendengar ceritanya, yang katanya mereka mulai mendirikan warung disini hal ini karna ramainya pendaki yang melakukan pendakian di gunung sibayak ini, dan mereka melihat peluang bisnis tersebut, ( bener bener pintar mengambil rejeki).dan dia juga bercerita mengenai ambisi dan rencananya untuk mendirikan warung yang lebih besar lagi, dengan fasilitas yang lebih lengkap pula, bayangkan jika agan bsa menikmati pertandingan sepak bola dari atas ketinggian sambil berkemah..? mungkin buat beberapa orang hal ini sangat mengasikkan, namun buat ane gak sama sekali gan, karna buat ane, gunung itu seharusnya menjadi tempat bagi kita untuk melupakan semua hiruk pikok kemajuan tegnologi, kemajuan jaman, seharusnya di gunung itu nyaman dan sepi,


setelah 3 jam bercerita dengan si bapak kami melanjutkan perjalanan kembali yang tersisa hanya 45 menit. dan pukul 06:45 kami sampai di puncak gunung sibayak, suara layaknya mesin perusahaan sudah mulai terdengar, yang dimana ini merupakan suara dari tubuh gunung sibayak sendiri. suara tersebut memecah keheningan perjalanan kami yang terlewat 45 menit sebelumnya dan akhirnya kami sampai di ppuncak gunung sibayak.



Disini kami lansung hunting foto dan selanjutnya mencari tempat nyaman untuk mendirikan camp, setelah berkeliling dan memperhatikan sekitar, kami memutuskan untuk membuat camp di puncak timur gunung si bayak, dengan harapan untuk sunrise attack besknya bisa di nikmati langsung dari tenda, segera kami menuju puncak timur gunung si bayak, bener dan sesuai dengan yang kami bayangkan, disini sangat nyaman untuk mendirikan tenda, hamparan luas dataran tinggi karo yang di hiasi dengan lampu lampu rumah penduduk terlihat begitu indah, pemandangan ini menemani kami pada saat mendirikan tenda sampai selesai, 




suasana camp dengan latar kota berastagi

setelah selesai tenda di dirikan kami selanjutnya mulai memikirkan isi perut, sambil membongkar smua isi bungkusan logistik masak memasak berlanjut. sebelum memulai memasak logistik kami memutuskan untuk menikmati segelas coffe terlebih dahulu, yah maklum gan udara dingin seperti ini ya emang enaknya coffe hanget sambil menikmati hamparan dataran tinggi karo yang berkilau layaknya berlian.
coffe habis, makan malam pun selesai, mari kita santap gan :)  sambil menikmati makan malam kami masih sekalian juga menikmati keindahan yang terlihat, tak terasa jam 9 malam telah sampai, samar samar kami mendengar suara orang dari kejauhan, kami langsung mncari sumber suara, maklum saja gan mulai dari awal kami sampai di puncak kami hanya ber 2 dengan si kawan, alangkah sepinya, hehehhe




Memanjatkan Do'a tepat saat sunrise tiba, semoga terkabul :)


dari kejauhan kami mulai melihat cahaya senter yang di pakai oleh rekan yang baru dateng, setelah kelihatan jelas kami mulai memutuskan untuk mengunjungi mereka sambil berkenalan dan sebagainya, dan di saat perjalanan kami menyusuri tebing terjal untuk menemui mereka kami juga melihat cahaya senter yang lain yang menandakan kali ini sudah ada 3 regu yang sampai di puncak gunung sibayak, segera kami muulai bersemangat untuk menyusuri tebing yang terjal tersebut, sampainya di bawah tebing kami langsung menuju tenda rombongan ke 2 yang baru sampai, dan selanjutnya berkenalan dan sebagainya, cerita dan tertawa, dan kami juga memutuskan untuk mengunjungi rombongan ke 3 yang baru tiba juga, setelah hampir dekat dengan camp mereka kami mulai bingung, karna yang kami lihat mereka ini bergegas masuk ke dalam tenda, setelah kami panggil, okhhh ternyata rombongan yang terakhir ini adalah cewe, kami juga mulai bingung untuk lebih dekat dengan camp mereka, bayangin aja gan, gimana kalau mereka salah sangka dan teriak..? bisa bisa ribut dan kacau ni urusanya, namun karna udah terlanjur sampai di tenda mereka kami mulai menyusun alasan sedang mencari kayu bakar dan menanyakan parafin kepada rombongan srikandi ini, dan setelah itu kami langsung berlalu dan kembali ke camp kami dan setelah itu kami memutuskan untuk istirahat, hembusan angin malam yang kencang sangat terasa mengayun ayunkan tenda kami, rasa was was mulai timbul bagaimana bagaimana jika tendanya terbang terbawa angin, namun hal itu tidak terjadi, semuanya aman aman saja dan kami dapat tidur nyenyak sampai besok paginya,

Kami terbangun oleh langkah kaki dan suara tertawa yang ramai di sekitar camp kami dan ternyata sudah saatnya sunrise dan kami lanagsung bergegas kluar camp, dan alangkah terkejutnya kami karna pada pagi itu sudah banyak rombongan yang sampai di atas, dan kami sendiri tidak menyadari kapan mereka sampainya di puncak gunung sibayak, '' mungkin karna sangking enaknya tidur kali ya gan..''
hhahahha'...hahhaha 

setelah bangun dan camp kembali di tutup kami langsung bergegas mengambil sepatu, kamera, jaket, dan air minum, kali ini kami menuju puncak tertinggi sebelah timur gunung sibayak ( sering juga orang menyebutnya dengan pilar) 20 menit kami sampai di sana, dan segera langsung hunting foto




seolah berada di ujung dunia :)




menghayal yang tak jelas


 dan setelah puas kami kembali ke camp dan menyiapkan minuman hangat untuk sarapan, setelah selesai sarapan kami mulai packing dan bersiap untuk pulang, menyusuri puncak gunung sibyak dan melanjutkanya sampai di rumah masing masing.
THE END..



Ulah mereka ( yang menikmati namun tidak bisa menjaga) Alam



Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages