Danau Toba, merupakan salah satu dari beberapa danau terbesar dan terluas di dunia, dan terluas di asia tenggara, danau ini merupakan danau tekto-vulkanik, yang konon terbentuknya akibat letusan gunung api raksasa di zaman purba yaitu gunung toba, luas dari danau ini sendiri memiliki panjang sekitar 100 Km dengan lebar 30 km, dan di danau ini sendiri terdapat sebuah pulau samosir, letusan gunung berapi ni sendiri di perkirakan terjadi 73.000 - 75.000 tahun yang lalu yang mengakibatkan kepunahan beberapa spesies pada masa itu dan mengakibatkan kematian hampir 60% populasi manusia di bumi, woow bisa di bayangkan betapa dasyatnya letusan tersebut..?
"Perjalanan menuju Tongging"
Danau toba sendiri berada diantara beberapa kabupaten di sumatera utara ( kabupaten yang berbatasan langsung dengan danau toba) yaitu kabupaten Karo, Simalungun, Samosir, Tapanuli Utara, Hambang Hasundutan, dan kabupaten Dairi, keberadaan danau toba di antara 6 kabupaten ini menjadi anugrah tersendiri bagi masyarakatnya dan dalam segi pariwisata keberadaan danau toba menjadi seperti anugrah yang di berikan oleh sang kuasa, bagaimana tidak, potensi wisata yang sangat kaya terdapat di tempat ini, hampir semua sudut danau toba memiliki potensi sebagai objek wisata yang sangat bagus,
Dan kali ini ane akan bercerita tentang pengalaman ane yang tak terlupakan saat dimana ane memiliki kesempatan memeluk indahnya malam di danau toba ( tongging) menyaksikan betapa indah lekuk tubuh sang pertiwi, merasakan sejuknya hembusan nafas sang pertiwi, heheh ehheh ehe, ok langsung saja Tongging merupakan wilayah yang termasuk ke dalam wilayah administratif tanah karo dan salah satu dari wilayah karo yang berbatasan langsung dengan danau toba, bisa di bayangkan bukan betapa kaya akan keindahan alam di tempat ini..?
Yup's hal in yang membawa ane hingga berada di tempat ini hehe heeh eheh, kunjungan ane ke tongging sendiri merupakan kunjungan berantai yang sebelumnya ane lakukan di 2 tempat di sini, sebelumnya ane dan salah seorang teman mengunjungi gunung sipiso piso dan penatapan tongging, dan di malam selanjutnya kita memuttuskan untuk menikmati malam di pinggiran danau toba, selepas memanjakan mata di penatapan tongging dan mengunjungi air terjun sipiso piso tepatnya hari sudah menjelang sore kita melanjutkan perjalanan menuju desa tongging, dan di sini yang menjadi lokasi camp kita adalah daerah yang orang sekitar mengenalnya dengan sebutan mangga dua. kenapa di sebut mangga dua..? mungkin terlintas di benak agan agan, ya,, karna di tempat ini di pinggir danau toba ini tumbuh 2 pohon mangga yang subur ( menurut ane si gitu aj) soalnya di sini memang terdapat pohon mangga 2 pohon, haha ahha aha a
"sesaat sebelum pulang"
perjalana menuju desa tongging selanjutnya menuju mangga dua kita lakukan dengan berjalan kaki awalnya dari penatapan tongging, rasa lelah tak akan terasa walau berjalan memikul carrier di pundak hal ini karna mata selalu di manjkan oleh keindahan sang pertiwi, kurang lebih 20 menit kita berjalan melintaslah mobil dengan bak terbuka ( untuk barang) dan kita coba coba meminta tumpangan, namun di luar dugaan yang sebelumnya hanya coba coba sang supir memberhentikan kendaraanya dan kita lekas dengan semangat memanjat kendaraan yang memang di beri seperti rangka besi, khas untuk mobil angkutan barang, keindahan danau toba bisa kami nikmati hanya dengan duduk santai terimakasih buat tumpanganya abang supir :)...
kurang lebih 20 menit akhirnya sampai di danau toba ( tongging) dan kita melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki karna memang kendaraan angkutan yang masih agak sulit kebetulan juta waktu itu bukan waktu liburan jadi ya jalan terakhir menggunakan anugrah sang kuasa ( kaki) di perjalanan kita membeli beberaapa perlengkapan untuk malam nanti di camp, 30 menit kurang lebih akhirnya kita sampai di mangga dua, langsung mencari tempat yang cocok untuk mendirikan hotel, akhirnya kita menemukanya, namun karna tempat ini sudah diolah dan di jadikan menjadi lokasi pemancingan, maka sebelumnya kami memutuskan untuk permisi kepada pemilik lahan, namun sang pemilik menyarankan kami untuk menunggu sampai suaminya datang dan langsung meminta izin kepada suaminya, ok hal ini wajar karna suami adalah kepala rumah tangga, dan segala keputusan harus diambil oleh sang suami dan atau dengan sepengetahuan sang suami, akhirnya kita memutuskan untuk menunggu namun karna waktu yang sudah mulai malam kita akhirnya bingung harus gimana dan sempat untuk memikirkan untuk mencari spot yang lain untuk mendirikan tenda, namun hal itu kami singkirkan ( keinginan)
Kami mencoba mengisi kegiatan kami dengan memilah lihat beberapa orang yang sedang asik memancing di tempat itu, sembri sesekai melirik ke arah si ibu yang membuka warungnya, dan kembali ke sana sembari bercerita mengenai tempat lokasi usahanya yang di jadikan sebagai lokasi pemancingan, namun ikanya berasal dari danau toba, luar biasa kita menyediakan lokasi pemancingan dan alam menyediakan ikan untuk di pancing..? ini merupakan sebuah hubungan yang saling menguntungkan antara manusia dan alam :), dan akhirnya si bapak yang kami tunggu tunggu akhirnya datang juga dan langsung menanggapi permintaan kami den mengijinkan untuk menginap. langsung saja kami mencari lokasi yang bagus mendirikan tenda, tak berapa lama tenda mulai berdiri namun karna kecapekan dan kelelahan kami memutuskan untuk istirahat sejenak, dan setelah itu kami memutuskan untuk memancing namun karna kurangnya perbekalan hal itu tidak berhasil kami lakukan denangkap ikan dengan pancingan, namun kami tak kehilangan akal, ikan yang melimpah kami eksploitasi dengan menggunakan jaring yang biasa di pake oleh orang orang yang memancing, :) tak berapa lama beberapa ekor ikan mulai kami dapatkan, hal in membuat semngat kami bertambah dan terus mencari ikan namun di titik tertentu kami sadar kalau kami tidak memiliki minyak goreng untuk memasaknya, terpaksa ikan tersebut kami simpan dan memutuskan untuk memasaknya saat pulang besok harinya :(
Sesaat setelah kesadaran tersebut kami memutuskan untuk kembali ke tenda dan membuat beberapa minuman panas, sambil menikmati hembusan nafas sang pertiwi juga menikmati keindahan bintang di langsit,
tak terasa malam sudah larut dan kami memutuskan untuk istirahat, keesokan harinya kami langsung mengemasi barang untuk kembali, namun saat kami kembali kami berencana untuk berjalan kai menuju desa tongging dan seterusnya menunggu angkutan untuk melanjutkan perjalnan namun hal itu tidak terjadi, betapa beruntungnya kami, pasalnya setelah berjalan beberapa langkah dan menuju jalan besar kami melihat sebuah mobil dengan bak terbuka, lagi lagi mobil dengan jenis yang sama :) kami berusaha meminta tumpangan, dan mobil tersebut juga langsung berhenti alangkah beruntungnya heheh ehehhe
dan kali ini kami mendapatkan tumpangan sampai di kaban jahe, tempat tujuan kami, alangkah beruntung dan alangkah bersahabatnya semua masyarakat yang ada di tempat ini ingin rasanya mengulangnya kembali pengalaman yang ane rasakan di sini...
dan kali ini kami mendapatkan tumpangan sampai di kaban jahe, tempat tujuan kami, alangkah beruntung dan alangkah bersahabatnya semua masyarakat yang ada di tempat ini ingin rasanya mengulangnya kembali pengalaman yang ane rasakan di sini...
"Perjalanan Pulang''
ok... kita akan mencoba membahas rute yang akan di lalui jika menuju tempat ini, jika kita dari medan kita terlebih dahulu menuju kaban jahe ( karo) dan berhenti di terminal bus, dari sini kita bisa menuju langsung ke merek dengan menumpangi bis cepat tujuan siantar, dan berenti di simpang tongging, dan selanjutnya menaiki becak motor atau menunggu transpor mobil yang menuju tongging ( kalau ane ga salah mobilnya suka sari) atau bisa juga dengan menumpang seperti yang ane lakukan :) namun hal ini agak sedikit repot, ane sarankan dari terminal bus di kaban jahe ( bus tujuan medan) agan melanjutkan menuju centrum, dengan menumpangi angkotan kota, dari centrum tersebut banyak mobil yang tujuanya ke tongging :) karna memang terminal busnya di sana, namun usahakan jangan terlalu sore, karna kalau ane tidak salah jam 4 sore terakhir bus dari kaban jahe menuju kesan
akses lain jika dari medan ( khusus yang mengendarai kendaraan pribadi, Mobol/ Motor, atau bus rombongan) dari medan sebelum memasuki kota berastagi tepatnya di desa tongkeh ambil jalan di kiri dan akan menuju ke desa tiga panah, dari sana kita bisa lebih cepat menuju kecamatan merek dan ke desa tonggong,
selamat berwisata....
LESTARI....!!!
selamat berwisata....
LESTARI....!!!
No comments:
Post a Comment